Selasa, 24 Juni 2014

curahan



CURAHAN KERINDUAN

Tuhan,,
di malam ini, banyak bintang bertebaran,
bulan pun terlihat terang
dan angin yang semilir lembut membawaku dalam ketenangan
tapi,, dalam ketenangan ku,
aku terfikir akan seseorang,,
ya. Dia orang yang kucintai,
dia yang ku rindu,
dan dia orang yang kumau,,,
dia belahan jiwa ku..

Tuhan,,
aku tak ingin berpisah darinya..
aku ingin bersama dengan nya
aku ingin menjadi teman hidupnya..
menjalani hidup bersama-sama dengannya..
dalam suka maupun duka..
entah, apa yang istimewa pada dirinya,,
yang jelas, yang aku tau bahwa AKU MENCINTAINYA..

Tuhan,,
aku memohon padaMu..
agar hamba bisa menjaga hati hamba untuk nya,, begitupun dia,,
dimalam ini telah kutuliskan curahan kerinduan untuknya..

Tuhan,
bisikkanlah namaku  dan pendarkanlah wajahku
dalam mimpi belahan jiwaku malam ini,
dan bangunkanlah kami sebagai sepasang jiwa yang akan segera Kau pertemukan.

evaluasi pendidikan


PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI-CIRI PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu        : Akhmad Afroni, M.Pd


 
Disusun Oleh:
Yulia Rizqi Mar’ati
2021 111 299
Kelas: B
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2014
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI-CIRI PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN

A.    Latar Belakang
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian.
Ada tiga istilah yaitu evaluasi, pengukuran dan penilaian. Sementara orang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam penggunaannya hanya tergantung dari kata mana yang siap untuk diucapkannya dan sementara orang yang lainnya membedakan ketiga istilah tersebut.
Awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa.
Tujuan melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Dan dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian evaluasi pendidikan, tujuan, fungsi dan ciri penilaian dalam pendidikan.  

B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian evaluasi pendidikan ?
2.      Apa saja tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan ?
3.      Apa saja ciri-ciri penilaian dalam pendidikan ?


C.     Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian evaluasi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan.
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri penilaian dalam pendidikan.

D.    Pembahasan
1.      Pengertian evaluasi pendidikan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation; dalam bahasa arab al-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.[1]
Menurut Bloom, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.[2]
Dari segi istilah, evaluasi itu mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Berbicara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan, sebagai berikut:
(1)   Proses / kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan;
(2)   Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feedback) bagi penyempurnaan pendidikan.[3]
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita lalui itulah yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.
(1)   Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
(2)   Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
(3)   Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas yakni mengukur dan menilai.[4]

Istilahpengukuran” dalam bahasa inggris dikenal dengan measurement dan dalam bahasa arabnya adalah muqayasah, dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Contoh: dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab dengan betul sebanyak 80 butir soal.
Istilah “penilaian” dalam bahasa inggris dikenal dengan assessment. Menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada baik atau buruk, pandai atau bodoh, dan sebagainya. Contoh: dari 100 butir soal, 80 butir dijawab dengan betul oleh Ahmad, dengan demikian dapat ditentukan bahwa Ahmad termasuk anak yang pandai.
Istilah evaluasi” adalah mencakup dua kegiatan yaitu pengukuran dan penilaian. Evaluasi dapat juga diartikan penafsiran atau interpretasi yang sering bersumber dari data kuantitatif (Sudijono, 2011). Tetapi Prof. Dr. Masroen, M.A (dalam Sudijono, 2011) mengemukakan bahwa tidak semua penafsiran itu bersumber dari keterangan-keterangan yang bersifat kuantitatif. Sebagai contoh misalnya keterangan-keterangan mengenai hal-hal yang disukai siswa, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan lain-lain, yang kesemuanya itu bersifat kualitatif.
Sehingga keterkaitan antara ketiga istilah diatas adalah dalam evaluasi mencakup kegiatan mengukur dan menilai, dua kegiatan tersebut dilalui sebelum mengambil keputusan terhadap sesuatu. Kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum mengadakan pengukuran.[5]

2.      Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
Tujuan Evaluasi pendidikan, antara lain:
(1)   Tujuan Umum
a.       Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b.      Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
(2)   Tujuan Khusus
a.       Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
b.      Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar.[6]




Fungsi Evaluasi pendidikan, antara lain :
(1)   Evaluasi berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a.       Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.
b.      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c.       Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
(2)   Evaluasi berfungsi diagnostik.
Sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan siswa. Dan dengan diketahui sebab-sebab kelemahan tersebut, maka akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
(3)   Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Setiap siswa sejak lahir mempunyai bakat sendiri-sendiri, sehingga pembelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Untuk dapat menentukan dengan pasti kelompok mana siswa harus ditempatkan, maka digunakan evaluasi. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
(4)   Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.[7]
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:

(1)   Memberikan laporan.
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
(2)   Memberikan bahan-bahan keterangan (data).
(3)   Memberikan gambaran.[8]

3.      Ciri-ciri Penilaian Dalam Pendidikan
a.    Penilaian dilakukan secara tidak langsung. Dalam contoh ini, akan mengukur kepandaian melalui ukuran kemampuan menyelesaikan soal-soal.
b.    Penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu diinterprestasikan kebentuk kualitatif.
Contoh: dari hasil pengukuran, Tiko mempunyai IQ 125, sedangkan IQ Tini 105. Dengan demikian, maka Tiko dapat digolongkan sebagai anak sangat pandai sedangkan Tini sebagai anak normal.
c.    Penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal, anak lain yang hasil pengukuran IQ-nya 80 menurut unit ukurannya termasuk anak dungu.
d.   Bersifat relatif, artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
e.    Bahwa dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari bebrapa factor yaitu:
1)      Terletak pada alat ukurnya.
2)      Terletak pada orang yang melakukan penilaian.
3)      Terletak pada anak yang dinilai.
4)      Terletak pada situasi dimana penilaian berlangsung.[9]
E.     Kesimpulan
1.      Pengertian evaluasi pendidikan
evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Perbedaan evaluasi, penilaian dan pengukuran antara lain :
a)       Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran.
b)       Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
c)       Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris.
2.      Tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan
Tujuan evaluasi pendidikan bisa ditinjau dari tujuan secara umum dan secara khusus. Dan fungsi evaluasi pendidikan adalah:
a)      Evaluasi berfungsi selektif.
b)      Evaluasi berfungsi diagnostik.
c)      Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
d)     Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
3.      Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan
a)      Penilaian dilakukan secara tidak langsung.
b)      Penggunaan ukuran kuantitatif.
c)      Penilaian pendidikan menggunakan unit atau satuan yang tetap.
d)     Bersifat relatif.
e)      Sering terjadi kesalahan.


 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta:  Bumi Aksara. Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.




[1] Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 1.
[2] Drs. H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hal. 1.
[3] Prof. Drs. Anas Sudijono, Op.Cit., hal. 2.
[4] Drs. H. Daryanto, Op. Cit., hal. 6.
[5] Prof. Drs. Anas Sudijono, Op.Cit., hal. 4-5.
[6] ibid., hal. 16-17.
[7] Drs. H. M. Daryanto, Op.Cit., hal. 14-16.
[8] Prof. Drs. Anas Sudijono, Op.Cit., hal. 13-14.
[9] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2012, hal. 20-27.