Selasa, 24 Juni 2014

PERKEMBANGAN MASA INTRAUTERINE (PRENATAL)



PERKEMBANGAN MASA INTRAUTERINE (PRENATAL)
MAKALAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu        : Nadhifatuz Zulfa, M. Pd.
 






Disusun Oleh:
Nais Stanaul Athiyah                  2021 111 280
Yulia Rizqi Mar’ati                     2021 111 299
Jazilatur Rohmah                        2021 111 308
Kelas: G
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

Berbagai telaah riset dahulu tentang psikologi perkembangan mengabaikan periode pranatal (sebelum kelahiran). Beberapa telaah mulai dengan masa prasekolah, namun kebanyakan memulai telaahnya dengan anak usia sekolah. Telaah-telaah selanjutnya memperluas bidang telaahnya pada masa kelahiran, tetapi baru pada pertengahan tahun 1940 ahli psikologi perkembangan mengalihkan perhatian mereka pada periode sebelum kelahiran.
Saat ini banyak bukti yang menunjukkan bagaimana kondisi-kondisi dalam lingkungan pranatal dapat dan sungguh mempengaruhi perkembangan pranatal. Sebagian besar perkembangan yang terjadi sebelum kelahiran telah diselidiki para fisiolog dan profesi medis dengan hasil yang kemudian disumbangkan melengkapi data fisiologis dan data fisik dengan bukti tentang pengaruh keadaan psikologis pada pola perkembangan dan pengaruh jangka panjang dari sikap orang-orang yang berarti.
Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang perkembangan manusia sebelum lahir untuk menunjukkan faktor-faktor psikologis apa saja yang mempengaruhi perkembangan.












BAB II
PEMBAHASAN

A.      Masa Prenatal
Masa prenatal adalah periode perkembangan pertama dalam jangka kehidupan manusia dan secara biologis, hidup dimulai pada waktu ini. Periode ini dimulai pada waktu konsepsi, yaitu pembuahan dari ovum oleh sel sperma, dan berakhir pada waktu kelahiran, menurut pendapat yang masyhur, rentang waktu tersebut adalah 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Tetapi ada kalanya kurang atau sebaliknya lebih, tergantung kepada situasi dan kondisi serta berbagai faktor yang mem pengaruhinya.[1]
Awal kehidupan dalam kandungan, menurut para ahli embriologi, terjadi dalam apa yang disebut proses reproduksi. Proses reproduksi sebenarnya bermula dan berintikan pada konsepsi, yaitu pertemuan dan pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki. Sel telur dan sperma, dalam Islam dikenal dengan nama “nutfah” yakni setetes cairan tertentu, sebagaimana dinyatakan dalam Alquran surat An-Nahl: 4 yang artinya:
 “Dia (Allah SWT) telah menciptakan manusia dari nutfah (air mani), tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”
Melalui proses reproduksi, dari bentuk nutfah selanjutnya berubah menjadi alaqoh artinya segumpal darah atau sesuatu yang bergantung pada dinding rahim. Sesuai dalam Q.S. Al-Qiyamah: 36-40 yang artinya:
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?. Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?”

Setelah melalui proses alaqoh kemudian embrio tersebut memasuki tahap perkembangan berikutnya dalam wujud daging yang digulung-gulung (mudhghah) yang terdapat dalam Q.S. Al-Mu’minun: 14 yang artinya:
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” [2] 

B.       Tahap-tahap Perkembangan Masa Prenatal
Pada umumnya para ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas 3 tahap perkembangan.
1.        Tahap Germinal (Germinal Stage)
Tahap germinal atau yang sering disebut periode zigot, ovum, atau periode nutfah adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini terjadi kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan yakni, sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum perempuan), yang dinamakan dengan pembuahan (fertilization), pada tahap ini zigot dibentuk.[3]
Ada hadits yang membahas tentang proses penciptaan dalam tahap ini, misalnya ketika Rasul ditanya oleh seorang Yahudi,
Dari materi apakah manusia tercipta?” Rasulullah menjawab, “Wahai Yahudi, masing-masing manusia diciptakan dari nutfah laki-laki dan nutfah perempuan.” (HR. Ahmad)
Zigot terbentuk dari campuran sperma dan sel telur (“tetesan yang bercampur”). Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot, bergerak ke bawah tuba falopi menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari. Selama pergerkaan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam. Dalam proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang terdiri dari 100 sel. Bagian luar blastocyte akan menjadi placenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, bayi terdiri dari sekitar 150 sel. Placenta mulai terbentuk, bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Dalam proses diferensiasi, sel pada masing-masing lapisan berkembang menjadi jaringan dan organ tubuh. Sel dari lapisan terluar (ectoderm atau ectoblast) membentuk otak, tulang belakang, indera peraba, dan lensa mata. Juga lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi sistem pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan thymus. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan tengah atau mesoderm. Lapisan ini akan menjadi tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia dan juga bagian luar akan menutupi organ internal.[4]
2.        Tahap Embrio (Embriyonic Stage)
Tahap embrio dalam Psikologi Islam disebut tahap alaqoh yaitu segumpal darah yang semakin membeku. Tahap embrio dimulai dari 2 munggu sampai 8 minggu setelah pembuahan yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Periode embrio ini pertumbyhan terjadi dalam 2 pola yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus kebagian bawah dan sampai kebagian ekor. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, lalu ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Dalam periode embrio terdapat 3 sarana pentibg yang membantu perkembangan struktur anak yaitu kantong amniotik, plasenta dan tali pusar. Pada embrio juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem syaraf yaitu terlihat pada umur 6 minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia tetapi kepala lebih besar dibandingkan dengan bagian badan yang lain. Pada umur 8-9 minggu oerubahan janin semakin terlihat dengan jelas seperti muka, mulut, mata, telinga, dll.

3.        Tahap Janin (Fetus)
Dalam psikologi Islam disebut mudhghah, periode tersebut dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Setelah janin dalam kandungan berumur 4 bulan yaitu ketika janin telah terbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan ditiupkan ruh ke dalam janin juga ditentukan hukum-hukum perkembangannya seperti tingkah laku, kekayaan, batas usia, dll.[5] Menurut hasil penelitian empirik, perkembangan fisik dalam fase fetus secara berturut-turut adalah:
a.    Bulan ketiga: panjang 3,5 inci, berat 3-4 ons
b.   Bulan kelima: panjang 10 inci, berat 9-10 ons
c.    Bulan kedelapan: panjang 16-18 inci, berat 20-25 ons
d.   Bulan kesembilan: panjang 20 inci, berat 35-37,5 ons[6]

C.      Ciri-ciri Periode Prenatal
Periode pertama dalam rentang kehidupan manusia ini merupakan periode yang aaling singkat dari seluruh periode perkembangan, namun dalam hal periode ini bahkan yang terpenting dari semua periode yang dimulai pada saat pembuahan dan pada berakhir pada kelahiran. Periode pranatal mempunyai ciri penting yaitu:
1.        Pembawaan lahir
Pembawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental melainkan juga pada jenis kelamin individu.
2.        Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi pada waktu ini dari pada waktu lainnya. Selama 9 bulan sebelum lahir, individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kelamin menjadi bayi yang beratnya kira-kira 3 kg dan panjang 50 cm.
3.        Kondisi dalam lingkungan pralahir
Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi potensi bawaan, sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan berikutnya.
4.        Sikap orang-orang yang berarti
Jika sikap ini bersifat emosional amka dapat merusak keseimbangan ibu dan mengganggu ki8ndisi tubuh ibu yang snagat penting bagi perkembangan normal dari individu yang baru terbentuk. Maka sikap tersebut mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan pada anak selama awal tahun pembentukan kehidupan.[7]

D.      Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu baik kondisi fisik maupun psikisnya. Berikut yang mempengaruhi perkembangan pranatal:
1.        Kesehatan ibu
2.        Gizi ibu
3.        Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
4.        Keadaan dan ketegangan emosi ibu[8]
5.        Kebiasaan subjektif
6.        Tahayul[9]
E.       Bahaya Selama Periode Pralahir
1.        Bahaya fisik
a.    Ketidakteraturan perkembangan
b.   Keguguran
c.    Kelahiran kembar
2.        Bahaya psikologis
a.    Keyakinan tradisional mengenai pengaruh pralahir
b.   Stres ibu
c.    Sikap yang kurang menguntungkan dari orang yang berarti

F.       Urgensi Prenatal
1.        Segala sesuatu yang didapatkan dari warisan, yang menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya ditetapkan pada masa ini
2.        Keadaan-keadaan yang menguntungkan didalam badan ibu dapat memelihara perkembangan dari potensi-potensi yang didapatkan dari warisan
3.        Apabila dibandingkan dengan keadaan didalam periode-periode perkembangan yang lain, dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.[10]











[1] Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2005), hlm. 89
[2] Ibid., hlm. 92-93
[3] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 71-72
[4] Aliyah Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006)
[5] Desmita, Op. Cit.,  hlm. 73-74
[6] Elfi Yuliani Rochmah, Op. Cit., hlm 102-103
[7] M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., Psikologi Perkembangan dalam Persfektif  Pengantar, (Pekalongan: Gama Media, 2009), hlm. 75-76
[8] Desmita, Op. Cit., hlm. 80-85
[9] Monks, F. J., Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), hlm. 50.
[10] Elfi Yuliani Rochmah, Op. Cit., hlm. 108-109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentar kalian yaa..